FINANCIAL REPORTING AND ANALYSIS (CHAPTER 2)

Disusun oleh: WIDODO
 
A.   LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN
Informasi dalam laporan keuangan dinilai berdasarkan (1) kebutuhan informasi dari pengguna laporan keuangan, dan (2) sumber informasi alternative, seperti data ekonomi dan industry, laporan analisis, dan pengungkapan sukarela manajer. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat dan isi laporan keuangan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, badan pengatur, sifat industry, dan sumber informasi lain.
1.       Laporan Keuangan Wajib
Tiga kategori laporan keuangan wajib:
a)    Laporan Keuangan
Laporan keuangan ada yang disusun tahunan dan kuartal, dalam menganalisa laporan keuangan kuartal perlu memperhatikan: (1) Musim/seasonality (pada Q4 biasanya pendapatan meningkat tajam dibanding Q1,Q2, dan Q3), analisis sebaiknya membandingkan Q4 tahun tertentu denga Q4 tahun sebelum-sebelumnya, bukan denan Q1-Q3; (2) Penyesuaian akhir tahun (year-end adjustments) yang sejatinya mempengruhi pada Q1,Q2, dan Q3.
b)   Pengumuman Laba (earnings announcement)
Pengumuman laba  disediakan bagi para pelaku pasar modal melalui sebuah media keuangan seperti The Wall Street Journal. Pengumuman laba menyajikan ringkasan informasi penting mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan untuk periode kuartalan maupun tahunan.
c)    Laporan wajib lainnya
Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yaitu laporan proksi (proxy statement) yang berisi laporan mengenai kejadian yang tidak biasa seperti perubahan auditor dan prospectus.
2.       Faktor yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib
a)    Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
Laporan keuangan dibuat berdasarkan GAPP yang berupa aturan dan panduan akuntansi keuangan (contoh US GAPP dan International Financial Reporting Standard-IFRS)
b)   Manajer
Biasanya, manajer menentang standar akuntansi dengan (1) menurun laba yang dilaporkan, (2) meningkatkan volatilitas laba, atau (3) mengungkapkan informasi kompetitif mengenai segmen, produk, atau rencana.
c)    Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan
Untuk memastikan keandalan dan integritas laporan keuangan, beberapa diantaranya melalui auditor, corporate governance, komisi pertukaran dan saham, langkah hukum.



B.    SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN
1.    Kualitas Informasi Akuntansi yang Diinginkan
Relevan (relevance) merupakan kemampuan informasi untuk mempengaruhi suatu keputusan Informasi dapat relevan dalam dua cara, yaitu: pertama, informasi dapat langsung membantu pembuat keputusan memprediksi hasil di masa depan; kedua, informasi dapat membantu pemakai menegaskan atau mengubah prediksi.
Andal (reliability), informasi harus dapat diverifikasi, disajikan dengan jujur, dan netral.
Dapat dibandingkan (comparability) dan konsisten. Dapat dibandingkan berarti informasi diukur dengan cara yang sama pada berbagai perusahaan, konsisten berarti metode yang sama digunakan untuk transaksi yang sama sepanjang waktu.
2.    Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting
Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan merupakan criteria konseptual prinsip akuntansi. Hal ini mencakup:
Akuntansi akrual (accrual accounting). Berdasarkan akuntansi akrual, pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas.
Biaya Historis dan Nilai Wajar, biaya historis adalah nilai dari transaksi yang sebenarnya berdasar harga perolehan (akuntansi berbasis transaksi). Nilai wajar merupakan perkiraan nilai ekonomi suatu aset atau kewajiban pada saat ini.
Materialitas (materiality),  perubahan karena kesalahan penulisan maupun kesalahan informasi yang mengakibatkan perubahan penilaian sesorang.
Konservatisme (conservatism) tidak optimis dalam melaporkan, (1) konservatisme menyajikan aktiva dan laba terlalu rendah, (2) konservatisme menunda pengakuan kabar baik dan cepat mengakui kabar buruk pada laporan keuangan.
3.    Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi
Relevansi Informasi akuntansi Keuangan, Keputusan usaha seperti investasi ekuitas dan perpanjangan kredit membutuhkan berbagai data yang memiliki keandalan dan relevansi yang berbeda Yang mencakup informasi mengenai kondisi ekonomi, kecenderungan industry, integritas dan motivasi manajer.
Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan, sehingga perlu informasi dari sumber alternatif berupa ramalan, laporan, dan rekomendasi analisis, keunggulan sumber alternatif ini adalah :
a)      Tepat waktu, informasi dari sumber alternatif dapat disajikan secara real time, sedangkan laporan keuangan paling cepat quartalan.
b)      Frekuensi, sumber informasi alternative, termasuk laporan analis, disajikan setiap dibutuhkan, sedangkan laporan keuangan dibuat secara berkala.
c)       Orientasi ke masa depan. Sumber informasi alternative, khususnya laporan dan ramalan analis, menggunakan informasi yang berorientasi ke masa depan.

C.    AKRUAL – DASAR AKUNTANSI KEUANGAN
1.    Kerangka Akuntansi Akrual
Konsep Akrual, akrual adalah suatu metode akuntansi di mana penerimaan dan pengeluaran diakui atau dicatat ketika transaksi terjadi, bukan ketika uang kas untuk transaksi-transaksi tersebut diterima atau dibayarkan.
Proses Akrual – Pengakuan Pendapatan dan Pembebanan:
a)      Pengakuan Pendapatan. Pendapatan diakui saat diperoleh dan saat direalisasi atau dapat direalisasi. Pendapatan terjadi ketika perusahaan menyerahkan produk atau jasanya.
b)      Pembebanan. Beban yang berasal dari produksi disebut biaya produk (product costs), dan diakui saat produk atau jasa diserahkan. Sedangkan biaya periode (period costs), biasanya dikaitkan dengan pendapatan periode tertentu.
Akrual jangka pendek (short – term accruals), mengacu pada perbedaan waktu yang pendek antara laba dan arus kas. Akrual ini menyebabkan adanya pos modal kerja pada neraca (aktiva lancar dan kewajiban lancar) serta disebut juga akrual modal kerja (working capital accrual). Akrual jangka panjang (long-term accrual) disebabkan oleh kapitalisasi. Kapitalisasi aktiva merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada periode kini karena manfaatnya diharapkan terjadi pada periode masa depan. Proses ini menimbulkan aktiva jangka panjang seperti, bangunan, mesi, muhubah (goodwill).
2.    Relevansi Akuntansi Akrual
adalah laporan laba rugi (dan neraca) berbasis akrual lebih relevan untuk mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan pada masa mendatang. Angka laba yang lebih mencerminkan profitabilitas serta juga membuat aktiva dan kewajiban lancar menjadi informasi keuangan yang berguna. Keunggulan dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan, untuk memprediksi arus kas masa depan, sebagai berikut :
a)    Kinerja keuangan, pengakuan pendapatan memastikan bahwa semua pendapatan yang dihasilkan dalam suatu periode telah diakui.
b)   Kondisi keuangan, Akuntansi akrual menghasilkan akun neraca yang lebih relevan menggambarkan kondisi sumberdaya yang tersedia untuk menghasilkan aliran kas dimasa mendatang.
c)    Prediksi arus kas masa depan, laba akrual merupakan prediksi arus kas masa depan yang lebih baik karena 2 alasan: (1) melalui pengakuan pendapatan, yang mencerminkan konsekuensi arus kas masa depan, (2) akuntansi akrual mengaitkan arus kas masuk dan keluar dengan lebih baik sepanjang waktu melalui proses pengaitan.



3.    Implikasi Akuntansi Akrual terhadap Analisis Laporan Keuangan
Telah diketahui bahwa akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan akuntansi kas basis dalam mengukur kinerja dan kondisi keuangan, serta dalam meramalkan arus kas masa depan.
Mitos Akrual dan Arus Kas
a)      Karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas kini yang relevan untuk penilaian.
b)      Nilai perusahaan sama dengan nilai diskonto arus kas masa depan. Semua arus kas memiliki nilai relevan.
c)       Semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai
d)      Arus kas tidak dapat dimanipulasi
e)      Semua laba dimanipulasi
f)       Tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk jangka waktu yang panjang.
g)      Aturan akuntansi tidak relevan untuk penilaian.
Fakta akrual dan Arus Kas
a)      Akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas
b)      Arus kas lebih andal akrual
c)       Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi
d)      Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan angka akuntansi akrual.

D.   KONSEP LABA
Laba merupakan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu, laba menunjukan kemampuan perusahaan menutup biaya dan menghasilkan return, serta sebagai Indikator profitabilitas perusahaan.
1.    Konsep laba ekonomi
·           Laba Ekonomi
Laba ekonomi biasanya ditentukan dengan cara arus kas ditambah dengan nilai sekarang dari prediksi arus kas masa depan, laba ekonomi merupakan indikator final atas kerja perusahaan.
·           Laba Permanen
Laba permanen merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh perusahaan sepanjang umurnya.
·           Laba operasi
Laba operasi merujuk pada laba yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan.
2.    Konsep Laba Akuntansi
Laba akuntansi ditentukan berdasarkan konsep akuntansi akrual. Laba akuntansi juga mengalami masalah pengukuran, sehingga mengurangi kemampuannya dalam mencerminkan realitas ekonomi. Konsekuesinya, tugas utama analissi laporan keuangan adalah menyesuaikan laba akuntansi, sehingga merefleksikan alternatif konsep ekonomi atass laba dengan lebih baik.
Pengakuan pendapatan dan beban, dua kondisi wajib pendapatan untuk dapat diakui adalah:
a)      Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable) telah mendapatkan kas atau komitmen untuk mendapatkan kas.
b)      Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah selesai.
Ketika pendapatan telah diakui, maka biaya-biaya bersangkutan dikaitkan dengan pendapatan yang diakui tersebut untuk mendapatkan laba.
Laba akuntansi dan laba ekonomi, beberapa penyebab perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut:
a)        Konsep laba alternatif
Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba permanen. Pembuat standar akuntansi menghadapi dilema untuk menentukan konsep mana yang harus ditonjolkan.
b)        Biaya historis
Penggunaan biaya historis mempengaruhi laba dalam dua cara : (1) harga pokok penjualan berjalan tidak tercermin pada laporan laba-rugi, dan (2) tidak diakuinya keuntungan atau kerugian aset tetap yang belum direalisasi
c)         Basis transaksi
Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi. Dampak ekonomi yang tidak disertai dengan transaksi wajar sering kali tidak dipertimbangkan.
d)        Konservatisme
Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang menurunkan laba meskipun belum ada transaksi yang mendasarinya.
e)        Manajemen laba
Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi yang tidak mencerminkan realitas ekonomi.
Implikasi analisis
a)      Penyesuaian laba permanen
b)      Penyesuaian laba ekonomi
c)       Penyesuaian laba operasi





E.    AKUNTANSI PENILAIAN WAJAR
1.    Perbandingan model biaya hostoris dan penilaian wajar:
a)         Penilaian transaksi versus penilaian sekarang
Dengan biaya historis, nilai aset dan kewajiban sangat bergantung pada transaksi aktual perusahaan massa lalu; model ini tidak mencerminkan kondisi ekonomi sekarang. Sebaliknya, dengan penilaian wajar, jumlah aset dan kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling akhir, dengan asumsi pasar; penilaian tidak didasarkan pada transaksi aktual.
b)        Biaya historis versus harga pasar
Penilaian biaya historis terutama ditentukan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan, sementara dengan model penilaian wajar didasarkan atas harga pasar (asumsi nilai pasar).
c)         Pendekatan alternatif
Dengan menggunakan model biaya historis, laba ditentukan dengan mengaitkan antara biaya dengan pendapatan yang diakuinya, yang harus direalisasi dan diperoleh. Dengan model penilaian wajar, laba ditentuka cukup dengan cara menghitung perubahan nilai wajar antara aset dan kewajiban.
2.    Pertimbangan dalam mengukur nilai wajar
Mendefinisikan nilai wajar
Nilai wajar sebagai harga pertukaran, yaitu harga yang mungkin diterima dari penjualan aset (atau pembayaran untuk mentransfer kewajiban) pada tanggal pengukuran. Terdapat lima aspek yang perlu dicatat dari definisi ini:
a)      Tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan keawajiban ditentukan saat tanggal pengukuran bukan tanggal ketika aset tersebut pertama diperoleh
b)      Transaksi hipotesis. Transaksi yang membentuk dasar penilaian bersifat hipotesis. Tidak ada penjualan aktual aset yang harus terjadi. Dengan perkataan lain, nilai wajar ditentukan jika aset dijual pada tanggal pengukuran.
c)       Transakasi berurutan. Faham transaksi berurutan menghapus kemungkinan pertukaran yang terjadi dalam kondisi luar biasa, misalnya dalam situasi kekacauan.
d)      Pengukuran dengan dasar pasar. Penilaian wajar adalah pengukuran dengan dasar pasar, bukan pengukuran spesifik perusahaan. Artinya, nilai wajar harus mencerminkan berapa yang akan dibayar pelaku pasar terhadap barang tersebut.
e)      Harga keluaran. Nilai wajar aset adalah harga hipotesis pada saat aset perusahaan dapat menjual aset tersebut (harga keluaran). Bukan harga yang harus dibayar untuk membeli aset tersebut (entry price).



3.    Teknik valuasi
Tiga pendekatan dasar dari penilaian sebagai berikut:
a)      Pendekatan pasar. Pendekatan ini baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan harga dari transaksi aktual pasar.
b)      Pendekatan laba. Dengan pendekatan ini, nilai wajar diukur dengan mendiskontokan perkiraan arus kas atau laba masa depan pada masa sekarang. Perkiraan pasar sekarang perlu dimanfaatkan sebanyak mungkin untuk menentukan nilai diskonto ini.
c)       Pendekatan biaya. Pendekatan biaya digunakan untuk menentukan biaya penggantian aset periode berjalan, yaitu menentukan biaya enggantian kapasitas yang tersisa dari suatu aset.
4.    Kelebihan dan kekurangan akuntansi penilaian wajar
Kelebihan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut:
a)      Merefleksikan informasi sekarang
b)      Kriteria pengukuran yang konsisten
c)       Komparabilitas (comparability)
d)      Tidak ada bias konservatif
e)      Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas
Sedangkan Kekurangan dari model akuntansi ini adalah:
a)      Objektivitas lebih rendah
b)      Rentan terhadap manipulasi
c)       Penggunaan input tingkat ketiga
d)      Tidak adanya unsur konservatif
e)      Fluktuasi laba yang berlebihan
Karena efek yang mendalam pada laporan keuangan apabila digunakan akuntansi penilaian wajar, hal ini akan berpengaruh pada cara analisis laporan keuangan dilakukan. Terdapat beberapa masalah penting yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis laporan keuangan yang disiapkan dengan model penilaian wajar:
a)      Fokus pada neraca
b)      Menyatakan kembali laba
c)       Menganalisis kegunaan input
d)      Menganalisis kewajiban finansial






F.    PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI KEUANGAN
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Kualitas analisis keuangan, dan kesimpulan yang dibuat, bergantung pada kualitas informasi akuntansi yang digunakan, dan bahan mentah dari analisis ini.
1.    Kebutuhan akan Analisis akuntansi
Kebutuhan akan analisis akuntansi disebabkan 2 alasan, yaitu; (1) akuntansi akrual memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat. (2) laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis pemakai akan kebutuhan informasi.
Distorsi Akuntansi. Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Distorsi ini timbul dari sifat akuntansi akrual, yang meliputi :
a)      Standar Akuntansi. Standar akuntansi terkadang menyebabkan distorsi karena 3 hal; (1) standar akuntansi merupakan hasil proses politik, (2) beberapa prinsip akuntansi, (3) konservatisme.
b)      Kesalahan Estimasi. Akuntansi akrual mensyaratkan ramalan dan estimasi lain mengenai konsekuensi atas arus kas masa depan. Penggunaan estimasi memperbaiki kemampuan angka akuntansi untuk mencerminkan transaksi usaha secara tepat waktu. Namun, estimasi ini menyebabkan kesalahan yang dapat mendistorsi relevansi angka akuntansi akrual.
c)       Keseimbangan Andal dan Relevan. Standar akuntansi mempertimbangkan keseimbangan antara andal dan relevan. Penekanan terhadap keandalan sering kali menunda pengakuan dampak dari transaksi dan kewajiban tertentu pada laporan keuangan.
d)      Manajemen Laba. Manajemen laba barangkali merupkana hasil akuntansi akrual yang paling bermasalah. Manajemen laba terjadi karena beberapa alasan, meningkatkan kompensasi, menghindari persyaratan utang, memenuhi ramalan analis, dan mempengaruhi harga saham. Manajemen laba dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: (1) mengubah metode akuntansi, yang merupakan bentuk manajemen laba yang paling jelas terlihat, (2) mengubah estimasi dan kebijakan akuntansi yang menentukan angka akuntansi, suatu bentuk manajemen laba yang lebih samar.
2.    Manajemen Laba
Manajemen laba mencakup mempercantik laporan keuangan, terutama angka yang paling bawah, yaitu laba. Manajemen laba dapat berupa “kosmetik”, jika manajer memanipulasi akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kas. Manajemen laba juga dapat “murni”, jika manajer memilih tindakan dengan konsekuensi arus kas dengan tujuan mengubah laba.
a)      Strategi Manajemen Laba
Terdapat 3 jenis manajemen laba. (1) manajer meningkatkan laba periode kini, (2) Manajer melakukan “mandi besar” (big bath) melalui penghapusan pada suatu periode ketika performa perusahaan sedang rendah, (3) Manajer mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba (income smoothing).
b)      Motivasi Melakukan Manajemen Laba
Motivasi melakukan manajemen laba yaitu meningkatkan kompensasi manajer yang terkait dengan laba yang dilaporkan, meningkatkan harga saham, dan usaha mendapatkan subsidi pemerintah.  Insentif utama untuk melakukan manajemen laba yaitu: Insentif perjanjian, dampak harga saham, insentif lain (perubahan manajemen).
c)       Mekanisme Manajemen Laba
Area yang memberikan kesempatan optimal untuk manajemen laba mencakup pengakuan pendapatan, penilaian persediaan, estimasi cadangan seperti beban piutang tak tertagih dan pajak tangguhan, dan beban yang hanya terjadi satu kali seperti restrukturisasi dan penurunan nilai aktiva.  Dua metode utama manajemen laba yaitu: pemindahan laba yaitu dilakukan dengan mempercepat atau menunda pengakuan pendapatan atau beban, dan manajemen laba melalui klasifikasi, yaitu memindahkan beban dibawah garis, atau melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang sehingga tidak dianggap penting oleh analis.
d)      Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan
Sebelum menentukan apakah suatu perusahaan melakukan manajemen laba, seorang analis harus memeriksa hal-hal berikut: Insentif melakukan manajemen laba, reputasi dan masa lalu manajemen, pola yang konsisten, kesempatan melakukan manajemen laba.
e)      Proses Analisis Akuntansi
Proses analisis akuntansi dilakukan melalui 2 bidang yaitu :
§  Evaluasi Kualitas Laba
Banyak analis mendefenisikan kualitas laba sebagai sejauh mana perusahaan mengaplikasi konservatisme – perusahaan dengan kualitas laba tinggi diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-earning ratio) yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba rendah. Defenisi kualitas laba alternative adalah sehubungan dengan distorsi akuntansi – perusahaan memiliki laba berkualitas tinggi jika informasi laporan keuangan mencerminkan aktivitas usaha secara akurat. Evaluasi kualitas laba mencakup tahapan sebagai berikut :
(1)    Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting
(2)    Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi
(3)    Temukan strategi pelaporan
(4)    Identifikasi dan menilai tanda bahaya
§  Penyesuaian Laporan Keuangan

Pekerjaan terakhir dalam analisis akuntansi adalah membuat penyesuaian yang layak atas laporan keuangan, terutama laporan laba rugi dan neraca. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALYZING FINANCING ACTIVITIES Chapter 3

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: Investasi Antar Perusahaan Chapter 5

RETURN ON INVESTED CAPITAL AND PROFITABILITY ANALYSIS PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL DAN ANALISIS PROFITABILITAS Chapter 8