ANALYZING FINANCING ACTIVITIES Chapter 3
oleh: Widodo
PEMBIAYAAN UTANG
Utang
adalah sejumlah dana yang dipinjam perusahaan dari berbagai penyedia modal,
bisa dari investor langsung melalui obligasi, bisa dari institusi keuangan
seperti bank. Utang terdiri dari utang jangka panjang (lebih dari 1 ahun) dan
utang jangka pendek (kurang dari 1 tahun).
Akuntansi Utang
Nilai
nominal adalah jumlah yang perusahaan janjikan untuk dibayarkan kepada pemberi
pinjaman pada akhir perjanjian, sedangkan coupon rate adalah tingkat bunga yang
perusahaan bayar tiap tahun.
Utang
jangka panjang selalu dilaporkan pada neraca sebagai present value bukan nlai
nominal. Akuntansi akrualnya sebagai berikut: Interest expense = cash outflow +
amortization
Analisis Pembiayaan Utang
·
Utang biasanya dilaporkan pada neraca dalam
biaya amortisasi, bukan nilai nominal.
· Nilai wajar menggambarkan nilai utang pada saat
sekarang. Nilai wajar menggambarkan tingkat bunga sekarang berbeda dengan biaya
amortisasi yang menggambarkan tingkat bunga pada saat dikeluarkan.
·
Penting untuk menganalisis kemampuan membayar
utang dimasa yang akan datang.
·
Pemberi pinjaman membuat kontrak untuk
melindungi uang yang dipinjamkan melaui senioritas, jaminan/ collateral, dan persyaratan
khusus.
SEWA
Sewa
adalah perjanjian kontrak antara pemilik dengan penyewa, penyewa diberi hak
untuk menggunakan aset selama masa sewa, sebagai imbalannya penyewa membayar sewa yang disebut pembayaran
sewa minimum (Minimum Lease Payment).
Terdapat
dua metode sewa, yaitu:
1.
Capital lease adalah sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu
aset. Hak milik pada akhirnya ada opsi dapat dialihkan.
2.
Sewa
Operasi (Operating Lease) adalah
sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset.
Klasifikasi Sewa
Suatu
sewa dapat dikategorikan sebagai capital lease jika memenuhi kriteria berikut:
1.
Pada akhir masa sewa kepemilikan aset dapat
dialihkan kepada penyewa.
2.
Penyewa mempunyai opsi untuk membeli aset pada
harga murah dibandingkan nilai wajar.
3.
Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur
ekonomi aset ,
4.
Nilai sekarang pembayaran sewa dan pembayaran
sewa minimun 90% atau lebih dari nilai wajar aset dikurangi dengan kredit pajak
investasi yang ditahan oleh pemilik.
Analisis Sewa
Dampak
operating lease:
1.
Operating lease menyajikan kewajiban lebih
rendah dengan tidak menyajikan pendanaan sewa dalam neraca.
2.
Operating lease menyajikan aset lebih rendah.
3.
Operating lease menunda pengakuan beban
dibandingkan dengan capital lease.
4.
Operating lease menyajikan kewajiban lancar
lebih rendah dengan tidak menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun dalam neraca.
5.
Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa.
KONTIJENSI DAN KOMITMEN
Kontijensi
Merupakan
keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya bergantung pada satu
atau lebih peristiwa dimasa depan. Contingent liabilities adalah kewajiban yang
berkaitan dengan kejadian di masa depan yang tidak pasti, yang mungkin akan
menimbulkan suatu keuntungan ataupun kerugian.
Prinsip
akuntansi mengatur bahwa hanya kejadian yang berpotensi menimbulkan kerugian
(kewajiban) yang dicatat dengan persyaratan berikut:
· Kewajiban itu sangat mungkin terjadi atau
kekayaan entitas telah digunakan atau telah dikorbankan.
· Kewajiban itu dapat diukur secara
terpercaya.
Menganalisis Contingent
Liabilites
1.
Kewajiban
kontijen yang dilaporkan merupakan estimasi. Keakuratan analisis bergantung
pada keakuratan estimasi tersebut.
2.
Pengungkapan
kontijen meliputi:
a.
Deskripsi
kewajiban kontijen dan tingkat risiko
b.
Jumlah
kontijensi potensial dan bagaimana partisipasi pihak lain yang diperlakukan
dalam penentuan tesiko
c.
Pembebasan
estimasi kerugian kontijen, jika ada.
Komitmen
Merupakan klaim potensial atas sumber
daya perusahaan berdasarkan kinerja di masa depan sesuai kontrak.
Analisis mengenai komitmen:
1.
Menganalisis
komunikasi antar manajemen dan siaran pers
2. Menganalisis
catatan tentang komitmen, termasuk Deskripsi komitmen dan besaran Jumlah risiko
dan bagaimana diperlakukan dalam menilai eksposur risiko Kondisi kontrak dan
waktu.
3.
Memahami
bias yang mungkin terjadi untuk tidak mengungkapkan komitmen.
PENDANAAN DILUAR NERACA
Pendanan
diluar neraca (of-balence-sheet
fianancing) adalah tudak tercatatnya kewajiban
pendanaan tertentu.
Contoh
Pendanaan Di Luar Neraca
contohnya adalah purchase agreement dan trought-put
agreement dimana perusahaanbsepakat untuk membeli sejumlah barang melalui
fasilitas pemrosesan, atau take-or-pay arranement dimana perusahaan memberikan
jaminan unntuk membayar sejumlah barang meskipun diperlkan atau tidak.
Special
Purpose Entity (SPE)
konsep SPE:
1.
SPE
dibentuk oleh perusahaan sponsor dan di kapitalisasi dengan investasi ekuitas
,beberapa di antaranya harus berasal dari pihak ketiga yang independen.
2.
SPE
meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit dan
membeli aset dari atau untuk perusahaan sponsor.
3.
Arus
kas dari aset digunakan untuk membayar hutang dan menyediakan pengembalian bagi
investor.
SHAREHOLDERS’
EQUITY
Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang
saham). Mencerminkan klaim pemilik pada aset bersih, klaim pemegang ekuitas umumnya
berada di bawah kreditor, bervariasi berdasar senioritas.
Capital Stock
Sumber peningkatan modal saham yang beredar:
1.
penerbitan saham
2.
Konversi obligasi dan saham preferen
3.
emisi sesuai dengan dividen saham dan perpecahan
4.
penerbitan saham dalam akuisisi dan merger
5.
emisi sesuai dengan opsi saham dan waran
Sumber
penurunan saham beredar:
1.
Pembelian
dan penghentian saham
2.
Pembelian
kembali saham
3.
Pemecahan
saham terbalikReverse
Klasifikasi modal saham,
Saham preferen, ciri-ciri:
1.
Prioritas
atas distribusi deviden
2.
Prioritas
atas likuidasi
3.
Dapat
ditarik menjadi saham biasa
4.
Tidak
memiliki hak suara
5.
Harga
pembelian kembali.
Saham biasa.
1.
Merupakan
kelompok saham yang mencerminkan hak kepemilikan serta memiliki resiko tinggi
dan pengembalian tinggi atas kinerja perusahaan.
2.
Nilai
nominal saham biasa merupakan masalah legal dan bersifat historis.
Laba Ditahan (retained earning)
merupakan modal yang dihasilkan sebuah
perusahaan. Mencerminkan akumulasi laba rugi yang tidak dibagikan sejak
berdirinya perusahaan.
Deviden tunai dan deviden saham.
1.
Deviden
tunai, merupakan devinden paling umum dan saat diumumkan menjadi kewajiban bagi
perusahaan. Deviden ini terutang dalam bentuk aset perusahaan, dalam bentuk
barang atau dalam bentuk daham perusahaan lain.
2.
Deviden
saham, deviden ini mencerminkan kapitalisasi laba secara permanen
Spin-Off dan Split-off
Spin-Off yaitu
distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang saham sebagai dividen; aset
(investasi dalam anak perusahaan) dikurangi sebagai saldo laba.
Split-off
yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki perusahaan dengan saham
yang dimiliki oleh para pemegang saham; aset (investasi dalam anak perusahaan)
dikurangi saham yang diterima dari pemegang saham dan diperlakukan sebagai
saham yang ditarik kembali (treasury stock).
Nilai buku per lembar saham
Adalah
jumlah rupiah yang menjadi milik tiap-tiap lembar saham dalam modal perusahaan.
Cara sederhana untuk menghitung nilai buku adalah menjumlahkan akun-akun
ekuitas saham biasa dan menguranginya dengan klaim yang didahulukan yang tidak
tercermin dalam neraca
Convertible Debt,
Obligasi yang dapat ditukar menjadi saham.
Redeemable Preferred Stock,
jenis saham preferen yang harus dibayar pada tanggal/jangka waktu tertentu.
Minority Interest/Saham minoritas,
bagian saham yang dimiliki oleh emegang saham minoritas (kurang dari 50%).
IMBALAN PENSIUN
Sifat Kewajiban Pensiun, Program pensiun dapat dibagi dalam dua
kategori, yaitu program pensiun imbalan pasti (defined pension), kedua, program
pensiun iuran pasti (defined contribution).
Imbalan Pensiun Lainnya, contoh
asuransi jiwa, perawatan kesehatan, bantuan perumahan, serta jasa hukum dan
pajak.
Analisis Imbalan Pascapensiun
Terdapat lima prosedur untuk analisis imbalan
pascapensiun: (1) menentukan dan merekonsiliasi biaya manfaat yang
dilaporkan dan
biaya ekonomi, (2)
melakukan penyesuaian laporan keuangan seseuai keperluan, (3) mengevaluasi asumsi aktuaria dan
pengaruhnya terhadap laporan keuangan, (4) memeriksa eksposur risiko pensiun,
dan (5) mempertimbangkan implikasi arus kas dari rencana manfaat pascapensiun.
Komentar
Posting Komentar