ANALISIS KREDIT Chapter 10
A.
LIKUIDITAS DAN MODAL
KERJA
Likuiditas
adalah kemampuan untuk mengubah aset menjadi kas atau untuk mendapatkan uang
tunai untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (1
tahun). Modal kerja didefinisikan sebagai kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Hal
ini penting sebagai ukuran aset
likuid yang menyediakan bantal
pengaman kepada kreditor.
Aset Lancar dan Kewajiban Lancar
Aktiva lancar adalah kas dan aset lainnya yang
diharapkan untuk menjadi ( 1 ) diwujudkan dalam bentuk kas atau ( 2 ) dijual
atau dikonsumsi dalam satu tahun.
Tiga hal umum yang
harus diperhatikan adalah:
1.
Kewajiban kontinjensi terkait dengan jaminan
pinjaman. Kita perlu menilai kemungkinan dari terwujudnya kontingensi ini
ketika kita menghitung modal kerja.
2.
Pembayaran sewa minimum atas sewa operasi noncancelable perjanjian.
3.
Kontrak pembangunan atau akuisisi aset jangka
panjang sering mewajibkan untuk pembayaran berkelanjuatan dalam jumlah besar.
Kewajiban ini dilaporkan sebagai " komitmen " bukan sebagai kewajiban
di neraca.
Ukuran Likuiditas Modal Kerja
Ukuran Likuiditas Dengan Rasio Lancar (Current ratio)
Rasio lancar = Aset
curent / kewajiban
lancar
Relevansi dari Rasio Lancar
Relevansi dari Rasio Lancar
Alasan penggunaan
Rasio lancar sebagai ukuran likuiditas karena mengukur:
·
Kemampuan memenui kewajiban lancar. Semakin
tinggi keyakinan kewajiban lancar akan dibayar tinggi juga.
·
Penyangga terhadap kerugian. Semakin besar
penyangga, semakin rendah risiko.
·
Cadangan dana lancar. Ukuran tingkat keamanan terhadap
ketidakpastian (pemogokan).
Keterbatasan Rasio Lancar
Langkah pertama dalam evaluasi kritis rasio lancar sebagai alat untuk
analisis solvabilitas jangka pendek dan jangka panjang bagi kita untuk
memeriksa pembilang dan penyebut.
Pembilang dari Rasio Lancar
1.
Kas dan Setara
Kas.
2.
Surat Berharga yang
Diperjualbelikan.
3.
Piutang Usaha.
4.
Persediaan.
5.
Beban Dibayar di muka.
Penyebut Rasio Lancar
Kewajiban lancar adalah fokus
dari rasio lancar. Kewajiban
lancar terutama ditentukan oleh
penjualan, dan kemampuan
perusahaan untuk membayar saat jatuh tempo.
Menggunakan Rasio Lancar untuk Analisis
Dari pembahasan kita tentang rasio lancar, kita
dapat menarik setidaknya tiga kesimpulan.
1.
Likuiditas tergantung pada sebagian besar arus kas prospektif dan pada tingkat lebih rendah
pada tingkat kas dan setara kas.
2. Tidak ada hubungan langsung antara saldo akun modal
kerja dan kemungkinan pola
arus kas masa depan.
3. Kebijakan manajerial mengenai
piutang dan persediaan
diarahkan pada pemanfaatan
aset yang efisien dan menguntungkan
dan kemudian adalah likuiditas.
Analisis Komparatif
Menganalisis tren rasio lancar
sering berguna. Perubahan
rasio ini tidak selalu
berarti perubahan dalam likuiditas
atau kinerja operasi. Sebagai contoh, selama resesi perusahaan mungkin terus membayar kewajiban saat ini sementara persediaan dan piutang menumpuk,
menghasilkan peningkatan rasio lancar.
Sebaliknya, dalam periode sukses, peningkatan hutang
pajak dapat menurunkan rasio lancar.
Manajemen rasio
Analisis kami harus
memperhatikan "manajemen" tentang rasio lancar, juga
dikenal sebagai window dressing. Menjelang
penutupan periode, manajemen kadang-kadang akan menekan pengumpulan piutang,
mengurangi persediaan di bawah tingkat
normal, dan menunda pembelian normal. Penerimaan
dari kegiatan ini kemudian
digunakan untuk melunasi kewajiban
lancar. Efek dari kegiatan ini
adalah untuk meningkatkan rasio lancar
Analisis Analisis Umum
Rasio
lancar 2:1 atau lebih maka perusahaan
akan sehat secara finansial, sedangkan
rasio di bawah 2:1
menunjukkan peningkatan risiko likuiditas. Rasio lancar jauh lebih
tinggi dari 2:1 menyiratkan
cakupan unggul kewajiban
lancar, bisa menandakan tidak
efisiennya penggunaan sumber daya dan mengurangi tingkat
pengembalian.
Analisis Siklus Perdagangan Bersih
Net Trade
Cycle = (piutang/penjualan
per hari) + (persediaan/HPP per hari) – (hutang/pembelian
per hari).
Ukuran Likuiditas Berbasis Kas Rasio
Rasio Kas Terhadap Aset Lancar
Rasio "mendekati akas" aset terhadap
total aktiva lancar merupakan
salah satu ukuran tingkat likuiditas
aktiva lancar.
Cash
to current assets ratio=

Makin tinggi rasio ini, makin likuid asset lancar.
Rasio Kas Terhadap kewajiban Lancar
Kecukupan kas rasio yang mengukur lain
adalah Rasio Kas Terhadap kewajiban
Lancar.
Cash
to current liabilities ratio=

Semakin besar rasio,
semakin banyak kas yang tersedia untuk membayar kewajiban lancar.
B.
ANALISIS LIKUIDITAS
BERDASARKAN AKTIVITAS OPERASI
Ukuran Likuiditas Piutang Usaha
Likuiditas mengacu pada kecepatan dalam mengkonversi piutang menjadi
kas. Tingkat perputaran piutang adalah ukuran kecepatan ini.
Perputaran Piutang usaha
rasio perputaran piutang usaha dihitung
sebagai berikut:

Cara untuk menentukan rata-rata piutang adalah dengan menambahkan awal
dan akhir dibagi dua. Menggunakan angka bulanan atau kuartalan menghasilkan
perkiraan yang lebih akurat. Rasio perputaran piutang menunjukkan seberapa
sering, rata-rata, piutang berputar - yaitu, yang diterima dan dikumpulkan
selama setahun.
Jumlah hari dalam Menagih Piutang
Jumlah hari penagihan piutang adalah rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan untuk menagih piutang. Hal ini dihitung
dengan membagi piutang dengan
rata-rata penjualan harian sebagai berikut:

Alternative
perhitungan 

analisis tren tertentu juga berguna bagi
penelitian kami. Tren periode
penagihan dari waktu ke waktu sangat penting untuk membantu menilai kualitas
dan likuiditas piutang. Kecenderungan lain yang perlu diwaspadai
adalah hubungan antara penyisihan
piutang tak tertagih dan piutang
kotor, dihitung sebagai
berikut:

Ukuran Perputaran Persediaan
Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan
mengukur rata-rata kecepatan di mana persediaan bergerak melalui dan keluar dari perusahaan. Perputaran persediaan dihitung sebagai berikut:

Jumlah hari Penjualan dalam Persediaan
Days
sale in inventory =

Rasio ini
memberitahu kita adalah jumlah hari yang diperlukan untuk menjual persediaan
akhir.
Interpretasi Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan memberikan ukuran kualitas dan likuiditas
komponen persediaan aktiva lancar. Kualitas persediaan mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menggunakan dan
membuang persediaan.
C. PENGUKURAN
LIKUIDITAS TAMBAHAN
Komposisi Aset Lancar
Dengan menggunakan persentase
common-size diketahui komposisi asset lancer sebagai indicator likuiditas modal
kerja.
Acid-test (quick) ratio
Rasio yang hanya memperhitungkan aset yang sudah dekat dengan uang
tunai untuk melunasi kewajiban.
Quick Ratio = Cash + Cash equivalents + Marketable securities +
Accounts receivable
Current
liabilities
Pengukuran aliran kas
Cash
Flow Ratio: Rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan
membayar hutang jangka pendek dengan uang kas dari hasil operasi.
Cash Flow Ratio = Operating cash flow
Current
liabilities
Analisis What-if
Analisis what-if
merupakan teknik yang berguna untuk melihat dampak perubahan kondisi atau
kebijakan terhadap sumber daya suatu perusahaan.
n manajemen.
D.
STRUKTUR MODAL DAN
SOLVABILITAS
Dasar-dasar Solvabilitas
Analisis solvabilitas memiliki beberapa elemen kunci, salah satunya
analisis struktur modal. Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan
perusahaan. Pendanaan dapat diperoleh dari modal ekuitas yang relative permanen
hingga sumber pendanaan jangka pendek sementara yang lebih berisiko. Elememen
kunci solvabilitas jangka panjang lainnya adalah laba atau kemampuan
menghasilkan laba yang menunjukkan kemampuan berulang untuk menghasilkan kas
dari operasi.
Pentingnya Struktur Modal
Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu
perusahaan yang sering dihitung berdasarkan besaran relative berbagai sumber
pendanaan.
Ukuran struktur modal untuk
analisis solvabilitas
Rasio struktur modal merupakan alat analisis solvabilitas lainnya.
Rasio yang umum digunakan adalah:
a.
Total Utang terhadap Todal Modal
Rasio total utang :

Total utang =
utang lancar+utang jangka panjang+kewajiban lainnya
Total modal =
total utang+ekuitas pemegang saham
b.
Total Utang terhadap Modal Ekuitas
Rumus:

c.
Utang Jangka Panjang terhadap Modal Ekuitas
Untuk mengukur hubungan antara utang jangka panjang
(kewajiban tak lancar) terhadap modal ekuitas.
Rumus :

d.
Utang Jangka Pendek terhadap Total Utang
Merupakan indicator ketergantungan perusahaan terhadap
pendanaan jangka pendek. Biasanya terpengaruh oleh perubahan tingkat bunga.
Interpretasi Ukuran Struktur
Modal
Analisis common size dan rasio struktur modal umumnya mengukur risiko
struktur modal perusahaan. Makin tinggi proporsi utang, makin besar beban Bunga
tetap dan pembayaran kembali utang, dan makin besar kemungkinan gagal bayar
pada periode penurunan laba atau masa sulit. Ukuran struktur modal digunakan
sebagai alat penyaring.
Komposisi Aset dalam Analisis
Solvabilitas
Analisis komposisi asset merupakan alat penting dalam menilai risiko
yang dihadapi struktur modal suatu perusahaan.
E.
CAKUPAN PENGHASILAN
Hubungan Laba dengan Beban
Tetap
Earning to fixed
charges ratio = 

Menghitung beban Tetap
Bunga yang terjadi. Merupakan beban tetap yang paling jelas dan nyata
yang timbul akibat utang. Beban bunga berbeda dengan bunga yang dibayar karena
:
1.
Perubahan utang bunga
2.
Kapitalisasi Bunga yang disajikan bersih
3.
Amortisasi diskon dan premium
Bungan implisit atas kewajiban sewa guna usaha. Saat sewa dikapilitasi
bunga pembayaran sewa dimasukkan dalam beban bunga pada laporan laba rugi
meskipun sebagian besar saldo ini biasanya dianggap sebagai pelunasan pokok
kewajiban.
Persyaratan dividen saham preferen anak perusahaan dengan kepemilikan
mayoritas. Dianggap sebagai beban karena memiliki prioritas di atas distribusi
laba untuk perusahaan induk. Rumus:

Persyaratan Pembayaran Kembali
Pokok Pinjaman
Beberapa
alasan persyaratan pembayaran kembali pokok pinjaman tidak diakui dalam
perhitungan rasio laba terhadap beban tetap :
·
Jika
rasio laba terhadap beban tetap berada pada tingkat yang memuaskan, perusahaan
dapat melakuklan pendanaan kembali kewajiban yang jatuh tempo. Karena itu,
pelunasannya tidak perlu berasal dari laba.
·
Jika suatu perusahaan memiliki rasio utang
terhadap ekuitas yang dapat diterima, maka perusahaan seharusnya mampu meminjam
kembali utang untuk melunasi pembayaran pokok.
·
Memasukkan pembayaran pokok pinjaman akan
menghasilkan perhitungan ganda.
·
Masalah memasukkan persyaratan membayar kembali
utang pada beban tetap adalah tidak semuaperjanjian utang mengharuskan penyisihan
dana atau kewajiban pembayaran kembali yang sama.
Menghitung Laba Terhadap Beban Tetap
Rumus untuk menghitung rasio Laba terhadap beban tetap yang
konvensional :

Untuk memudahkan penyajian, dua pos (cadangan) tidak dimasukkan dalam
rasio di atas, tetapi pos ini perlu dimasukkan dalam rasio jika ada :
1.
Kerugian anak perusahaan dengan kepemilikan
mayoritas harus diperhitungkan secara keseluruhan saat menghitung laba.
2.
Kerugian investasi pada anak perusahaan dengan
kepemilikan kurang dari 50% yang menggunakan metode ekuitas tidak perlu
dimasukkan ke laba, kecuali untuk utang anak perusahaan yang dijamin oleh
perusahaan.
Perhitungan Pro Forma Laba Terhadap Beban Tetap
Pada kasus di mana beban tetap yang belum terjadi diakui dalam
perhitungan rasio laba terhadap beban tetap, dimungkinkan untuk
mengestimasi ‘manfaat saling hapus’ yang
diharapkan dari arus kas masa depan dan memasukkannya ke dalam laba pro forma.
Manfaat dari utang prospektif dapat diukur dengan berbagai cara, termasuk
penghematan bunga dari aktivitas pendanaan yang direncanakan. Saat dampak
prospektif rencana pendanaan kembali mengubah rasio sebesar 10% atau lebih, SEC
biasanya mengharuskan perhitungan rasio pro forma untuk mencerminkan perubahan
yang disebabkan oleh rencana tersebut.
Hubungan Arus Kas dengan Beban
Tetap
Rasio Arus Kas terhadap Beban Tetap
cash flow to fixed
charges ratio = Pretax
income+Adjustments
Fixed
charges
Cakupan Laba atas Dividen Saham
Preferen
Analisis saham preferen
sering kali memperoleh manfaat dari ukuran cakupan laba atas dividen saham
preferen. Earning coverage of
preferred dividens ratio =
Pretax
income+Adjustments
Fixed
charges+(preferred dividends/(1-tax rate)
Jika terdapat dua atau lebih jenis saham prefern
beredar, rasio cakupan biasanya dihitung untuk tiap penerbitan dengan
mengurangi persyaratan dividen penerbitan berikutnya, serta mencakup seluruh
beban tetap sebelumnya dan dividen saham preferen yang telah diterbitkan
sebelumnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus